بشم اللٌه الرٌحمن الرٌحيم


"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hanya kepadaNya kami meminta pertolongan dalam urusan dunia maupun urusan agama. Dan sholawat serta salam dari Allah semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad sallallahu alihi wasallam (beliaulah) penutup para Nabi. Dan semoga sholawat dan salam dari Allah senantiasa tercurahkan kepada krluarga dan sahabat beliau semuanya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Dzat yang maha tinggi dan maha agung.
Pembahasan:
Pengarang kitab ini -yaitu Syekh Salim bin Sumair Alhadhromi- memulai dalam penulisan kitabnya dengan mengucapkan basmalah. Hal ini beliau lakukan dengan dasar mengikuti Alquran. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa permulaan Alquran dimulai dengan kalimat basmalah yang tercantum dalam surah Alfatihah.
Beliau juga mengikuti hadis Nabi yang berbunyi:
إِذَا كَتَبْتُمْ كِتَابًا فَاكْتُبُوْا فِي اَوَّلِهِ بِسْمِ اللهِ الرَحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَ إِذَا كَتَبْتُمُوْهَا فَاقْرَءُوْهَا
"Jika kalian menulis sebuah tulisan/kitab maka tulislah di awalnya bismillahirrahmanirrahim. Jika kalian telah menulisnya maka bacalah." Dalam hadist lain Nabi bersabda:
كُلُّ اَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَا يُبْدَأُ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ اَوْ أَقْطَعُ اَوْ أَجْذَمُ
"Segala sesuatu yang dianggap penting yang tidak didahului dengan maka akan kurang dan sedikit barakahnya."
Setelah beliau -Syekh Salim bin Sumair Alhadhrami- mengawali kitabnya dengan basmalah. Beliau melanjutkan dengan ucapan hamdalah. Hal ini beliau lakukan karena mengikuti Alquran sebagaimana basmalah. Juga karena mengikuti sabda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan olehbimam Ibnu Majah yang berbunyi:
كُلُّ اَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِالْحَمْدِ للهِ فَهُوَ أَبْتَرُ اَوْ أَقْطَعُ اَوْ أَجْذَمُ
"Segala sesuatu yang dianggap penting yang tidak didahului dengan maka akan kurang dan sedikit barakahnya."
Kemudian pengarang melanjutkan dengan meminta pertolongan baik dalam urusan dunia maupun urusan agama, hanya krpada Allah SWT. Karena Allah-lah tempat kita meminta pertolongan sebagaimana disebutkan dalam surat Alfatihah:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَ إِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
"Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta tolong."
Faidah:
Hukum membaca basmalah
Adapun hukum membaca basmalah terbagi menjadi 5, yaitu:
a. Wajib. Sebagaimana dalam sholat wajib membaca basmalah ketika membaca surah Alfatihah.
b. Haram. Ketika membaca basmalah untuk memulai hal-hal yang diharamkan seperti memulai basmalah ketika akan meminum minuman keras.
c. Sunnah. Ketika mengawali hal-hal yang dianggap penting menurut syariat. Seperti mengarang kitab dll.
d. Makruh. Ketika mengawali hal-hal yang makruh. Seperti membaca basmalah ketika hendak melihat hal-hal yang dimakruhkan.
e. Mubah. Ketika hendak mengawali hal-hal mubah dengan basmalah.
Kemudian setelah pengarang kitab ini mengucapkan pujian kepada Allah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah, beliau melanjutkan dengan mengucapkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi besarr Muhammad sallallahu alaihi wa sallam beliaulah Nabi penutup para Nabi. Beliau mengucapkan salam kepada Nabi karena mengikuti perintah Allah dalam firmannya yang berbunyi:
إِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا “sesungguhnya Allah beserta malaikatya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman ucapkanlah shalawat kepada beliau serta salam penghormatan.” Dan juga hadist Nabi yang berbunyi:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ اِسْمِيْ فِي ذَلِكَ الْكِتَاب
“barang siapa yang bershalawat kepadaku dalam kitab (menulis shalawat kepadaku dalam sebuah kitab/buku) maka para Malaikat senantiasa bershalawat kepadanya selama tulisan itu masih ada dalam kitab tersebut.”
Kata النبيون adalam bentuk jamak dari النبي . Nabi adalah manusia laki-laki yang terbebas dari cacat yang membuat orang lain menghindarinya dan terhindar dari kerendahan martabat ayah serta khiyanat dari ibunya. Diberi wahyu berupa syariat tapi tidak diperintahkan untuk menyebarkannya. Sedang seorang yang diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyebarkannya maka itu adalah Nabi dan Rasul.
Adapun makna dari sholawat kepada Nabi adalah semoga Allah mamberi rahmat kepada Nabi Muhammad sebagai bentuk menambah kemuliaan beliau.
Kemudian setelah pengarang kitab ini mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi, kemudian beliau juga mengucapkan sholawat kepada keluarga dan sahabat nabi radhiyallahu anhum.
Yang dimaksud keluarga Nabi disini adalah orang-orang yang beriman dari kalangan Bani Hasyim dan Bani Muttholib. Sedang yang dimaksud sahabat Nabi adalah orang-orang yang hidup setelah nabi diutus, mereka beriman kepada Nabi ketika Nabi masih hidup.
Faidah:
1. Jumlah sahabat Nabi ketika beliau meninggal berjumlah 20.104 sahabat. Sebagian ulamak berpendapat jumlah mereka ada 60.000 sahabat.
2. Abu Thufail Amir bin Zain al-iraqi adalah sahabat Nabi yang
terakhir meninggal dunia. Kerena beliau meninggal pada tahun 100 H.
3. Sahabat-sahabat Nabi yang paling mulia adalah sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira dengan surge oleh Nabi. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Aa’d bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan Abdurrahman bin Auf.
و الله اعلم
DAFTAR ISI
Silahkan klik untuk membaca tautan